Subscribe:

Blogroll

Rabu, 25 Juli 2012

Maskot Fauna Provinsi Papua


Burung Cendrawasi ( Seleucidis melanoleucus )

Cendrawasih 12 Kawat adalah burung endemik di wilayah hutan Papua yang tidak berimigrasi ini mempunyai warna yang indah, paruh dan kaki yang kuat, suara yang keras serta ketahanan terbang yang baik.

Maskot Fauna Provinsi Irian Jaya Barat


Orangutan ( Pongo pygmaeus )

Orangutan adalah seekor kera besar dengan lengan yang panjang dan bulu coklat kemerahan. Saat ini orangutan sangat terancam keberadaannya di alam liar karena berkurangnya habitat mereka (pengerusakan hutan hujan untuk penebangan dan pertanian) dan penangkapan ilegal bayi-bayi orangutan untuk perdagangan hewan peliharaan. Karena tingkat reproduksi yang lambat, para kelompok lingkungan hidup telah memperingatkan bahwa monyet merah ini dapat punah di dunia liar tanpa tindakan konservasi darurat.

Maskot Fauna Provinsi Maluku Utara


Kakatua Raja (Probosciger atterimus)

Kakatua Raja merupakan salah satu fauna yang terdapat di daerah maluku. Burung ini memiliki bulu indah berwarna putih, tipe paru pemakan biji-bijian dan buah-buahan, warna berwarna coklat pekat.

Maskot Fauna Provinsi Maluku


 Burung Nuri Raja ( Alisterus amboinensis )

Nuri Raja Ambon termasuk salah satu burung nuri besar yang bisa dijumpai di kawasan hutan lembab kepulauan Maluku dengan populasinya makin berkurang.

Maskot Fauna Provinsi Gorontalo


 Kukang ( Nycticebus coucang )

Kukang adalah jenis primata yang lucu dan menggemaskan sehingga tidak heran banyak masyarakat yang menjadikan primate ini menjadi hewan peliharaan. Keluarga kukang atau sering disebut-sebut malu-malu, terdiri dari 8 marga (genus) dan terbagi lagi ke dalam 14 jenis. Penyebarannya cukup luas, mulai dari Afrika sebelah selatan Gurun Sahara, India, Srilanka, Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara. Dari 8 Marga yang ada, di Indonesia hanya ditemui 1 marga, yaitu Nycticebus.

Maskot Fauna Provinsi Sulawesi Barat


 Babi Rusa ( Babyrousa Babyrussa )

Babirusa hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.

Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.